“Sikap adalah kuas pikiran yang dapat mewarnai setiap situasi”
Rasa bangga kadang menjadi seperti ketamakan yang telah kehilangan stigma atau cacat, berpusat pada diri sendiri dianggap sehat dan berkorban untuk diri sendiri dianggap disfungsional. Kebenarannya adalah sikap rendah hati, melayani atau lebih menghargai orang lain akan lebih banyak membawa kepuasan dan kesuksesan lebih dari pada apa yang bisa dilakukan oleh mencukupi diri sendiri.
Tidak ada salahnya dengan sukses, tetapi sukses harus membawa dampak yang baik dalam kehidupan kita, menjadi berkat bagi orang lain dan tidak menghalangi hubungan kita dengan Allah sendiri.
Rasa bangga yang berbahaya :
Rasa Bangga Mencegah Pertumbuhan
Ketika kepala membesar maka otak akan berhenti bertumbuh. Apabila saya telah memikirkannya maka saya mengetahuinya. Kemudian ketulusan dalam diri saya belajar dengan cepat hancur. Ketika kita menganggap diri kita sebagai ahli, maka kita akan berhenti memperoleh keahlian.
Alasan dari rasa bangga melihat kenyataan adalah karena mereka melihat yang dibelakang untuk dipelajari dari pada harus mempelajari yang ada didepan yang masih belum diketahui kelanjutannya.
Rasa bangga meracuni hubungan
Semakin tinggi rasa bangga di dalam diri saya maka semakin kuat rasa bangga itu membangun hubungan yang significant. Kita akan gagal menyadari hokum kerohanian yang saling member dan menerima, menabur dan menuai. Namun ketika kita mengutamakan orang lain, maka kita dapat menemukan siapa diri kita, dan ini yang menjelaskan mengapa pemberi di dalam hidup ini memiliki kebahagian dan sahabat. Sedangkan para penerima biasanya hanya membuang waktu dan uang mereka untuk mencoba lari dari kesedihan dan kesendirian.
Rasa bangga menghasilkan Stress
Ketika kita merasa “bangga” maka dengan sendirinya kita akan merasa setiap orang akan menerima dan mengagumi kita. Ketika kita merasa demikian, tanpa terasa kita akan mulai sibuk dengan pemikiran dan penilaian orang lain. Kita mulai merasa kuatir tentang apa yang mereka pikirkan.
Sikap ini masuk kedalam emosi kita dan menggenggam kita ke dalam kepalan tangannya serta meminta lebih dari sekedar keputusan mental, tetapi bantuan dari sahabat-sahabat kita, dan tentu saja pertolongan dari Tuhan. Disinilah kita akan membuat perubahan dan peningkatan.
Rasa bangga menciptakan oposisi
Rasa bangga pun dapat mendatangkan kejatuhan dimana kesombongan atau mempromosikan diri sendiri dan menjadi kesenangan kika melihat orang lain jatuh atau gagal. Dan ini membuat kita selalu melakukan hal-hal yang dapat menandingi orang lain yang akhirnya hanya mendatangkan oposisi bukan sahabat.
Mengembangakan Kerendahan Hati :
Mengambil Tanggung Jawab
Rasa bangga dan kerendahan hati bukan berbicara mengenai apa yang dihasilkan, menang atau kalah, lulus atau gagal tetapi menghasilkan “bagaimana kita memilih untuk mengartikan tentang konteks hidup ini”
Menilai Kekuatan Secara Nyata
Kita semua memiliki anugerah, talenta dan kekuatan. Kerendahan hati tidak dapat menyangkal hal ini, apabila kita bisa bernyanyi dan mengatakan bahwa kita tidak bisa bernyanyi makan kita sebenarnya tidak jujur pada diri sendiri. Kerendahan menerima pujian dengan ucapan terima kasih yang sederhana, mereka menyadari bahwa mereka memiliki kekuatan yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Kita semua memiliki anugerahnya masing-masing, dengan kemampuan khusus yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain. Dan itulah yang Tuhan mau untuk kita kembangkan, bukan untuk membuat kita baik, tetapi membantu orang lain melihat kebesaran Allah yang nyata dalam diri kita. Ini pun dapat dilihat di jemaat mula-mula yang merupakan 1 tubuh Kristus yang saling melengkapi.
"Sebenarnya, saya selalu mengingatkan diri saya, ketika kumpulan banyak orang berbalik pada setiap ucapan atau pidato saya, maka saya mengira bahwa keramaian itu akan dua kali lebih banyak apabila saya digantung"
Winston Churchil
Sumber : “Attitudes Of Amazing Achievers"
1 komentar:
:)
yang didapat hari ini :
Kerendahan hati membantu kita semua bertumbuh untuk saling melengkapi satu sama lain..
kerendahan hati membantu kita untuk melihat bahwa apa yg Allah berikan adalah anugerah..
kerendahan hati membuka mata kita, bahwa rasa bangga terhadap diri sendiri kadang bisa menjadi bibit kesombongan..
oleh karena itu belajarlah untuk jadi rendah hati, bukan untuk menjadi yg terbaik atau agar dipuji, melainkan untuk membangun pribadi yang bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus, bukan hanya untuk pribadi, tapi juga untuk menjadi berkat bagi orang lain..
b blessed..
have a blessed night :)
Posting Komentar