Kirimkan bahan renungan ke : ibelseran@gmail.com
Untuk terus mengupdate page ini silahkan daftarkan alamat e-amil anda pada boxs "Join Us Here"

Minggu, 13 Maret 2011

Sikap Yang Memiliki Visi

Hidup ini adalah apa yang dibuat oleh pikiran Anda
Marcus Aurelius


Visi Berbicara Mengenai Bagaimana Kita Memandang Sesuatu


 Visi adalah bagaimana kita melihat sesuatu apakah kita menyukainya ataukah tidak dan mengalir dari perspektif diri kita sendiri. Berbicara mengenai melihat, ada perbedaan penting antara “melihat dengan” dan “melihat melalui mata”. Kita seringkali mengenal pengalaman dan sensasi dari penglihatan yang mudah kita lupakan bahwa pupil hanyalah alat dan syaraf adalah kabel-kabelnya dan diartikan oleh otak, jadi penglihatan sebenarnya terjadi di otak, sehingga penglihatan itu bisa menjadi subjektif dan objektif. Meskipun kita tidak buta, tetapi seringkali kita buta akan kesempatan, akan potensi dan kenyataan, yang dibutakan oleh prasangka, kepahitan, pengalaman-pengalaman buruk ataupun kurangnya pengetahuan.


Visi adalah kemampuan untuk melihat melebihi dari yang jelas terlihat, melihat sesuatu yang orang lain tidak lihat. Seperti yang dikatakan John F Kennedy, “mata yang melihat yang umum, mata juga yang melihat hal yang jarang”. Ini menunjukan cara pandang mana yang kita gunakan untuk melihat sesuatu.

Mata kita seringkali berdusta, dikatakan bahwa seringkali apa yang kita lihat belum tentu nyata dan seringkali juga kita percaya pada sesuatu yang kita lihat. Inilah yang menjadi intinya, dan kita dituntut untuk memiliki iman yang kuat dalam memandang segala hal yang terjadi. Maka berhentilah untuk mengartikan sesuatu dari sisi negative, karena seringkali sisi negative membawa kritik-kritik keluar, dan seringkali kritik-kritik ini justru menjadi refleksi dari sisi gelap kita dan jiwa yang begitu rapuh. Belajarlah untuk tidak melihat kesalahan-kesalahan orang lain tetapi berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi semua orang.


5 kunci Pengembangan Visi
1. Perspektif
Kita semua sebenarnya memiliki lebih dari satu perspektif atau sudut pandang. Namun dibutuhkan latihan untuk bagaimana melihat dari sisi yang baik. Layaknya permainan balapan, dimana terdapat beberapa kamera dengan sudut pandang yang berbeda, sehingga ketika dibutuhkan kita tinggal mengalihkan pandangan kita ke kamera yang diinginkan. Sehingga mempermudah kita melihat jalan yang harus kita lewati. Namun tak sadar seringkali kita kehilangan sudut pandang kita, sehingga seringkali hal-hal yang baik yang terjadi tidak kita sadari dan cenderung kecewa atau menyesal dengan keadaan yang ada.

Konsep sebenarnya dari perspektif adalah menerangi, menerangi jalan yang kita lewati. Seorang pemenang akan akan terus menerus mengembangkan sikap VISI dengan mengubah sudut pandangnya, melihat masalah dengan cara baru.

Ketika situasi semakian memburuk dan kelihatannya tidak ada pengharapan, maka kita harus mampu untuk menguatkan diri dan membiasakan diri kita melihat hal yang demikian. Apabila kita melakukannya, kita akan melihat kesempatan yang baru, menemukan cara yang kreatif untuk menyelesaikan masalah serta meningkatkan kesadaran dan kenyataan yang terjadi serta solusinya.


2. Pengetahuan
Semakin kita belajar, maka semakin kita mengerti tolak ukur sesuatu, bagaimana dipandang sebgai objek atau subjek. Demikian pula dengan VISI, semakin kita focus dan membayangkan secara luas sesuatu hal yang akan memberikan masukan-masukan baik maka kita akan semakin mengerti apa yang harus kita lakukan.

“Tidak seorangpun yang mengerti lukisan seekor kuda atau banteng kecuali ia mengetahui bagaimana bentuk dari mahkluk itu sendiri”


3. Kegigihan(Persistensi)
“Terkadang VISI yang dalam merupakan akibat dari terus menerus melihat dengan tabah

Artinya untuk mengetahui atau memahami sesuatu, butuh kosentrasi dan focus serta ketabahan yang kuat untuk mengerti akan hal itu.

“Terkadang pula, kebenaran hanya bisa dilihat oleh kerelaan hati atau ketulusan hati untuk tetap melihat ke depan,bahkan ketika orang lain berkata tidak ada atau kami tidak mampu


4. Keterbukaan
Perlu ditekankan lagi,bahwa seringkali kenyataan mungkin berbeda dari apa yang kita lihat atau apa yang kita alami (pengalaman). Pengertian bahwa apa yang saya lihat tidak selamanya benar-benar saya lihat seharusnya menguatkan kita untuk lebih terbuka, sebaliknya bila kita yakin bahwa kita mengetahui segala sesuatu dan kemudian menutup pikiran kita terhadap pertukaran informasi maka sebenarnya terang tak lama lagiberakhir.

Keterbukaan merupakan kesadaran bahwa tidak peduli seberapa jelas kita bisa melihat, kita sama sekali tidak melihat


5. Hasrat
Faktor yang sangat penting dalam mengembangkan VISI adalah hasrat dimana hasrta membuat kita melihat sesuatu secara berbeda.

“Tidak ada yang seperti mata berdosa, kita terus saja melihat, apakah kita menyadari atau tidak, yang penting kita bisa melihat apa yang ingin kita lihat”
E.H.Gomblich

Untuk mengubah apa yang kita lihat, kita harus mengembangkan apa yang ingin kita lihat. Kita bisa melihat masalah atau solusi sebagai alasan mengapa kita melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Bagi mereka yang melihat uang adalah setan maka mereka tidak akan pernah melihat kemungkinan-kemungkinan akan kekayaan yang mengelilingi mereka.

Apakah kita menang atau kalah, sukses atau gagal, kita masih harus tetap melakukan sesuatu dengan visi daripada dengan aksi. Aksi merupakan anak dari VISI yang kita miliki.

Berpenglihatan dapat dilakukan bukan hanya lewat kemampuan supernatural, namun dapat dilakukan pula lewat ketulusan hati yang memindahkan kebutaan yang internal (Hati yang buta)





Sumber : Attitudes Of Amazing Achievers - Sikap Sang Pemenang

1 komentar:

Admin mengatakan...

weew.. mntph2..

VISI harus jelas..